CIKARANG,
STAIHAS.AC.ID—Sebagai
penyelenggara pendidikan, STAIHAS diharapkan mampu membantu meningkatkan
kualitas pendidikan masyarakat Bekasi. Dengan kualitas pendidikan yang baik,
kemajuan suatu daerah diyakini dapat terwujud.
Hal itu disampaikan Prof. Dr. Muhibbin Syah, M.Ed., Guru Besar Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung, dalam diskusi tentang Penguatan Kompetensi Dosen dan Workshop Kurikulum dengan tema “Pembelajaran di Perguruan Tinggi Berbasis KKNI” di Aula Kampus STAIHAS, Sabtu (18/1/2020). Diskusi tersebut dihadiri oleh Ketua STAIHAS Dr. H. Karyoto Wiro Santoso, M.Pd.I, para dosen dan staf STAIHAS.
“Peran STAIHAS dalam membantu meningkatkan kualitas pendidikan orang Bekasi harus terus diupayakan. Karena mindset orang Bekasi terhadap pentingnya pendidikan dinilai masih rendah,” ungkap Prof. Muhibbin dalam paparan materinya.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) merupakan kerangka penjenjangan kualifikasi sumber daya manusia Indonesia yang menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan sektor pendidikan dengan sektor pelatihan dan pengalaman kerja dalam suatu skema pengakuan kemampuan kerja yang disesuaikan dengan struktur di berbagai sektor pekerjaan.
Tujuan pembelajaran berbasis KKNI, kata Prof. Muhibbin, adalah untuk memfasilitasi pendidikan dengan dunia kerja. Ia mengatakan, sistem pembelajaran yang baik yaitu dengan memaksimalkan materi pembelajaran dan keterampilan yang belum dikuasai, dan berhubungan dengan dunia profesi.
Selain itu, lanjut Prof. Muhibbin, seorang dosen juga dituntut untuk inovatif dan dinamis. Dengan kata lain, seorang dosen harus mampu memodifikasi materi pembelajaran lama yang disesuaikan dengan tuntutan zaman.
Sementara itu, Kepala Program Studi
Pendidikan Agama Islam, Dr. Azida Noor Batubara, M.Ag., mengungkapkan, inovasi
tidak selalu harus baru, tapi dengan mengedepankan prinsip, yaitu dengan memelihara
sesuatu yang sudah baik dan mengambil hal baru yang dianggap baik.
“Pembelajaran di perguruan tinggi—tidak bisa tidak—harus mengedepankan inovasi,” tutur Dr. Azida dalam keterangan tertulisnya seusai rapat tersebut.
Dengan mengedepankan prinsip tersebut, menurut Dr. Azida, seorang dosen di perguruan tinggi sejatinya akan selalu memperbaiki kualitas pembelajaran yang diampunya. Selain itu, seorang dosen juga harus mampu memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Selain untuk mendorong agar seorang dosen mampu berinovasi, workshop ini juga bertujuan sebagai penguatan kompetensi dosen secara administratif, seperti dalam pembuatan Rencana Pembelajaran Semester dan Silabus.
Dr. Azida berharap para tenaga pendidik di STAIHAS bisa lebih profesional. Profesionalitas tersebut diharapkan bisa berdampak pada pelayanan terbaik kepada mahasiswa, terutama dalam aspek pengetahuan dan Nawacita yang menjadi program pemerintah saat ini.
“Dan kualitas STAIHAS sebagai
Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Swasta di Indonesia semakin di depan dalam
membangun peradaban Islam di wilayah Bekasi,” ujar Dr. Azida.
(FB)
Please follow and like us: