CIKARANG
UTARA, STAIHAS.AC.ID —
Hal terpenting yang perlu dilakukan dalam meraih kesuksesan dalam bidang apapun
itu, termasuk berwirausaha, adalah mau bergerak. Berwirausaha tak cukup hanya
mengandalkan modal uang sebagai roda penggerak, tapi harus memiliki keinginan
yang kuat dan mampu memaksimalkan peluang-peluang yang ada.
Demikian hal tersebut disampaikan
praktisi wirausaha Atang Solihin dalam seminar wirausaha di Ruang HES, STAI
Haji Agus Salim, Sabtu (29/2/2020). “Kalau kita hanya diam, apa yang mau
didapat? Jadi, Anda harus bergerak,” ungkap Atang kepada puluhan peserta yang
hadir.
Seminar tersebut mengangkat topik bahasan tentang membangun mindset wirausaha, mencari ide bisnis, kelembagaan dan pemetaan dengan BMC
Turut hadir dalam seminar ini, Ketua
STAI Haji Agus Salim Karyoto W. Santoso, Kaprodi HES Dadang Hermawan; serta
Direktur PT Indotech Mitra Presisi Eden Andri, praktisi wirausaha sekaligus
sejarawan Bekasi Endra Kusnawan dan CEO Batik Art Febriyanto Nugroho. Keempat
narasumber tersebut tergabung dalam sebuah lembaga kewirausahaan bernama Enter
Indonesia.
Setiap orang yang akan merintis sebuah
usaha, kata Atang, pasti akan memikirkan dan menemui berbagai macam kendala.
Namun, terlepas dari itu, yang perlu dilakukan adalah bagaimana caranya agar
usaha yang akan dirintis bisa berjalan.
“Kalau kita mau melakukan sesuatu,
sudah, jalani saja. Karena di tengah jalan juga kita akan menemukan solusi-solusi
yang akan memberikan kita bagaimana bisa mendapatkan kesuksesan itu,” ungkap
Atang.
Endra Kusnawan, dalam kesempatannya,
meminta para peserta untuk melakukan proses jual-beli barang dengan peserta
yang lain. Barang-barang yang diperjualbelikan merupakan barang-barang milik
peserta, seperti alat tulis, makanan ringan, dan lain-lain. Hal tersebut
dilakukan sebagai contoh awal dalam berwirausaha, yaitu dimulai dari yang kecil
dan sederhana.
Selain itu, Endra mengatakan, sebuah usaha dapat diketahui berkembang atau tidak, rugi atau untung, saat sudah dijalankan. Namun, untuk menjalankannya, perlu dibarengi dengan ilmu agar usaha tersebut bisa berkembang dengan baik.
“Segampang-gampangnya bisnis, kalau
kita nggak tahu ilmunya akan susah,”
kata Endra.
Dalam kesempatannya, Eden Andri
mengenalkan berbagai macam lembaga perusahaan, seperti perusahaan perseorangan,
firma, CV, perseroan terbatas (PT), perseroan milik negara, perusahaan umum negara,
perusahaan daerah, perusahaan negara jawatan, koperasi hingga yayasan.
Eden berharap mahasiswa lulusan STAI
Haji Agus Salim ada yang mampu bekerja di perusahaan-perusahaan besar. Sebab,
menurut Eden, pengalaman bekerja di sebuah perusahaan besar bisa menjadi salah
satu modal untuk belajar dalam merintis sebuah usaha.
Eden mengatakan, untuk merintis sebuah
usaha, salah satu langkah awal yang perlu dilakukan adalah membangun relasi.
Karena dari relasi tersebut, kata Eden, akan ada ilmu yang didapat. “Sehingga
kita bisa memulai usaha dengan baik,” katanya.
Berbicara tentang langkah awal dalam
membangun sebuah usaha, Febriyanto Nugroho mendorong mahasiswa agar mengubah
pola pikir (mindset). “Pola pikir
Anda [sebagai mahasiswa] harus berbeda dari yang lain. Sudah itu saja intinya,”
kata Febriyanto.
Dalam paparannya, Febriyanto
menunjukkan data statistik terkait angka pengangguran di Indonesia. Dari data
tersebut, angka penangguran dari kalangan sarjana meningkat pada tahun 2019. Febriyanto
mengatakan, jika setelah lulus mindset-nya
hanya mencari pekerjaan, hal tersebut akan menambah panjang angka pengangguran
di Indonesia.
“Tetapi apabila mindset Anda diubah,
mau jadi seorang wirausahawan, angka penangguran diharapkan bisa turun, karena
Anda mampu menciptakan lapangan pekerjaan,” kata Febriyanto.
Seminar ini juga menghasilkan program
kerja sama antara Prodi HES dan Enter Indonesia dalam bidang kewirausahaan. Program
kerja sama tersebut ditandatangani langsung oleh Ketua STAI Haji Agus Salim,
Kaprodi HES dan perwakilan dari Enter
Indonesia.
Kaprodi HES Dadang Hermawan berharap
kerjasama tersebut bisa memberikan manfaat untuk para mahasiswa STAI Haji Agus
Salim, khususnya untuk mahasiswa Prodi HES.
“Harapan kami, ketika ada kegiatan
terkait dengan wirausaha, jika memang ada slot
anggota atau peserta, tolong konfirmasi ke kami, biar kami mengutus
anak-anak mahasiswa untuk hadir di kegiatan tersebut,” ungkap Dadang.
Dadang juga mengucapkan terima kasih
kepada para sponsor (Kangen Water,
Dapura Mie, Alqolam.id, Elsha
Collection dan Danta Printing) yang telah membantu dan mendukung seminar ini.
Please follow and like us: