Oleh: Rokhmat (KKN Kelompok 1 Desa Sukamulya)
Kuliah Kerja Nyata atau KKN merupakan program wajib untuk mahasiswa semester 8. KKN ini dilaksanakan sebelum memasuki tahap akhir skripsi. Sebagai bagian dari program pemberdayaan, KKN merupakan kegiatan untuk mengimplementasikan ilmu di lapangan secara langsung.
Untuk itu, kita memerlukan referensi kegiatan yang dapat kita aplikasikan agar kegiatan KKN berlangsung dengan seru dan jauh dari kata membosankan. Kegiatan KKN mahasiswa dapat dilakukan sesusai dengan jurusan kuliah yang diambil, misalnya KKN yang dilakukan oleh mahasiswa STAI HAS pada bidang PAI dan HES.
Kegiatan hari perdana pada 28/02/22 pasca pembukaan KKN yang dilakukan di aula Kecamatan Sukatani beberapa hari yang lalu kelompok 1 berjumlah 21 personil yang pada kegiatan hari pertama kelompok 1 dikunjungi oleh DPL (Dosen Pembibing Lapangan) DR. KH. Fakhrudin Ln. MAg, beliau memberikan berbagai stimulus program kegiatan yang notabenenya berkesinambungan dengan tema KKN angkatan XVIII yaitu “Membrantas Buta Huruf Al-Qur’an Menuju Masyarakat Madani” dan arahan pada kegiatan nanti agar menjaga nama baik kampus STAI HAS dengan catatan bukan menggurui masyarakat namun belajar berkhidmat kepada masyarakat.
Berpedoman pada arahan DPL dan makalah panduan dari kampus kelompok 1 pun tak ayal mendiskusikan hal tersebut guna menindaklanjuti kegiatan selama sebulan. Setelah mengadakan kajian diskusi makalah bergegas membentuk kelompok sub kecil yang di tempatkan untuk observasi ke wilayah tiga Dusun yang dikoordinatori tiga personil yaitu Burhan, Yakub dan Agung untuk mensosialisasikan kegiatan KKN di lingkungan sekitar dan beberapa tempat ibadah sekitar Desa tersebut.
Dalam kegiatan sosialisasi yang menjadi program kegiatan prioritasnya adalah edukasi pada anak-anak sekitar yaitu dengan mengadakan kegiatan belajar mengajar BTQ (Baca Tulis Qur’an), berhitung di tempat POSKO KKN, dalam kegiatan KKN hari perdana ini antusias masyarakat dan anak-anak wilayah Desa tersebut sangat luar biasa disambut begitu riang. Tak ayal sore itu juga gerombolan anak-anak kumpul di POSKO guna mengikuti kegiatan BTQ, berhitung. Mengingat keterbatasan logistik penunjang kelompok ini hanya mengandalkan fasilitas seadanya, dan dalam waktu dekat terkait kendala ini akan segera dijadikan bahan evaluasi kegiatan berikutnya.
” Latihan hidup itu sederhana yaitu menyatu dalam masyarakat yang kompleks permasalahannya dan anda turut andil dalam menyelesaikannya”
Next bersambung…
Please follow and like us: