Bekasi – Sekolah Tinggi Agama Islam Haji Agus Salim (STAI HAS) Cikarang Bekasi kembali melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ke XXII. Tahun ini, KKN berlangsung di Kecamatan Sukakarya mulai 11 September hingga 18 Oktober 2025, dengan melibatkan ratusan mahasiswa dari berbagai program studi pada, Sabtu 11/09/2025.
KKN Sebagai Media Pengabdian dan Pembentukan Karakter
Dalam sambutannya saat pelepasan peserta, Ketua STAI HAS Drs. Solihin Sari, M.Si. menegaskan bahwa KKN bukan hanya sekadar agenda tahunan kampus, tetapi merupakan wahana penting untuk menempa mahasiswa agar memiliki kepekaan sosial dan spiritual.
“KKN adalah media mahasiswa untuk menumbuhkan kesalehan sosial dan spiritual. Mahasiswa tidak hanya hadir sebagai pelajar, tetapi juga sebagai penggerak, motivator, dan bagian dari masyarakat. Kami berharap mahasiswa mampu membangun kebersamaan dengan basis keagamaan, menyampaikan dakwah dengan bahasa yang sederhana, dan menebarkan kebaikan yang membumi,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan KKN tidak diukur semata dari jumlah program kerja yang terlaksana, melainkan dari seberapa dalam mahasiswa dapat berinteraksi, belajar, dan tumbuh bersama masyarakat.
Sekretaris Camat Sukakarya, Bapak Beni Yusnandar, SH, dalam kesempatan yang sama memaparkan bahwa Sukakarya merupakan kecamatan dengan karakteristik masyarakat agraris. Sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani dan pelaku usaha kecil. Beberapa desa memiliki potensi unggulan yang bisa dikembangkan bersama mahasiswa KKN. Contohnya, Desa Sukamurni yang dikenal dengan BUMDes UMKM telur asin serta potensi desa wisata yang mulai digarap sebagai destinasi lokal.
“Kami berharap mahasiswa dapat memberikan ide-ide segar, pendampingan, dan inovasi yang sesuai dengan potensi lokal. Kehadiran mahasiswa menjadi kesempatan bagi desa untuk semakin berkembang,” ungkapnya.
Meski demikian, Sukakarya juga menghadapi sejumlah persoalan sosial. Di antaranya adalah tingginya angka pernikahan usia dini, maraknya pernikahan yang belum tercatat secara resmi sehingga memerlukan isbat nikah, serta masalah kenakalan remaja yang semakin meningkat.
Bagi para mahasiswa, KKN menjadi ajang berharga untuk menimba pengalaman dan belajar langsung dari masyarakat.
Salah satu peserta KKN, Silvia Rahma, mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam, mengaku antusias terjun ke lapangan. “Kami ingin berkontribusi nyata. Tidak hanya sekadar mengajar, tapi juga belajar dari masyarakat. Harapannya kami bisa membantu generasi muda di desa agar lebih terarah, serta memberikan edukasi tentang pentingnya pendidikan dan pencatatan pernikahan,” ujarnya.
Peserta lainnya, Abdul Razzaq dari Prodi Ekonomi Syariah, menyampaikan rencana kelompoknya untuk mendukung potensi ekonomi masyarakat. “Kami ingin membantu UMKM lokal, seperti telur asin dan produk desa wisata, agar bisa lebih dikenal luas. KKN ini jadi kesempatan kami menghubungkan ilmu kampus dengan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Dengan latar masyarakat yang dikenal agraris dan agamis, mahasiswa diharapkan mampu mengedepankan pendekatan kultural dan religius dalam setiap program yang dijalankan. Masyarakat agraris yang kuat dengan nilai gotong royong dan masyarakat agamis yang lekat dengan kehidupan keagamaan menjadi kekuatan sosial yang bisa digerakkan untuk pembangunan.
Bapak Sekretaris Camat, Pak Beni, menambahkan bahwa mahasiswa harus belajar menghargai berbagai profesi di desa, mulai dari petani, pedagang, pengrajin, hingga aparat desa. “Kebersamaan lahir dari saling menghargai. Mahasiswa diharapkan mampu berbaur, mendukung aktivitas masyarakat, dan menanamkan nilai-nilai kebersamaan melalui dakwah yang sederhana, lugas, namun penuh makna,” pungkasnya.
Selama lebih dari sebulan, mahasiswa KKN STAI HAS akan menjalankan berbagai program kerja yang disusun bersama masyarakat desa, antara lain:
Bidang Keagamaan: pengajian, TPA, penyuluhan keislaman, serta dakwah dengan pendekatan persuasif.
Bidang Pendidikan: bimbingan belajar, pelatihan literasi, pendampingan anak sekolah.
Bidang Sosial: penyuluhan pernikahan sehat, edukasi remaja, sosialisasi hukum isbat nikah, serta kegiatan anti kenakalan remaja.
Bidang Ekonomi: pendampingan UMKM, penguatan BUMDes, serta promosi produk unggulan lokal.
Bidang Pariwisata: dukungan terhadap pengembangan desa wisata di Sukamurni.
Kehadiran mahasiswa diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi jangka pendek, tetapi juga meninggalkan jejak yang bermanfaat bagi masyarakat desa. Dengan membangun kolaborasi antara kampus, pemerintah desa, dan masyarakat, KKN STAI HAS diharapkan menjadi wadah pengabdian yang berkelanjutan.