Dalam rangkaian acara Milad ke-10 Program Studi Hukum Ekonomi Syari’ah (HMP HES), panitia membuat Talkshow Motivasi yang mana diisi oleh para Alumni berprestasi salah satunya; Gugum Gumilar, Apriyandi dan Atang Shalihin. Sabtu (21/12/2019).
Talkshow yang dimodiratori oleh Shandi Ismail, ia membuka pertanyaan yang menarik tentang Revolusi Industri 4.0, ia bertanya bagaimana cara kita menghadapi Revolusi Industri 4.0.
Gugum mengatakan kita harus cepat, lincah, kalau kita lama kita akan tergilas bahkan hancur. Ia juga mempertegas bahwa kita (Mahasiswa STAI HAS) harus kreatif dan mempunyai suatu produk yang mempunyai daya jual.
“Karena dengan membuat produk kita bisa membantu perekonomian masyarakat di seketitar kita, dan tentunya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi untuk memasarkannya.”
Moderator melanjutkan pertanyaannya, bagaimana cara kita agar bisa bangkit atau move on dari keterpurukan?
“Motivasi itu terletak di dalam diri kita sendiri” Ujar Apriyandi.
Ia juga melanjutkan perkataannya, kita harus mempunyai Visi, Visi itu bukan tujuan tapi harapan, bagaimana kita mau mencapai Visi kita, kalau kita sendiri tidak punya harapan.
Gugum melanjutkan, “semangatkan diri sendiri, perbaiki diri sendiri baru kita Move On,”
Hal senada dikatakan oleh Pak Atang sapaan akrabnya, “Move on itu seperti memori, memori itu akan selalu indah, walau pun waktu kejadiannya menyakitkan”
“Saat kita terpuruk dan stagnan, karena saat itu kita hanya mengharap dunia,” Pak atang melanjutkan perkataannya, “Terpuruk itu karena dia membandingkan dirinya dengan orang lain, menurut saya kegagalan itu tidak ada, jika anda berbicara kegagalan berarti anda sedang membandingkan diri anda dengan orang lain.”
Dipertanyaan terakhir Shandi menanyakan harapan kepada tiga narasumber untuk kampus tercinta, STAI Haji Agus Salim Cikarang.
“Semoga kedepannya lulusan STAI HAS bisa lebih bermanfaat bagi masyarakat, jangan pernah malu jadi alumni STAI HAS” Ucap Gugum.
“Semoga kita bisa menjadi apa yang kita inginkan, kita adalah minatur STAI HAS, kita adalah Brosur STAI HAS” Tegas Apriyandi.
Pak Atang menutup perkataannya dengan singkat, “Kalau kita tahu (punya ilmu) maka amalkanlah.”
Shandi selaku moderator menutup dengan closing statetment “kita harus bisa mewarnai kampus kita, bukan kita yang diwarnai oleh kampus, artinya kita harus membuat nama kampus kita besar, bukan kita besar karena nama kampus.” Ujarnya.
(LPM Paradigma)
Please follow and like us: