
CIKARANG UTARA, STAIHAS.AC.ID — STAIHAS bersama Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (HMP PAI) kembali menghelat Student Achievement Motivation Training (SAMT) di Aula Kampus STAIHAS, Sabtu (8/2/2020) pagi.
Hadir dalam kegiatan ini Ketua STAIHAS H. Karyoto Wiro Santoso, M.Pd.I., Ahmad Yan Muharis, M.Pd., selaku motivator, Dadang Hermawan, M.H.I. (Kaprodi HES), serta Annisa Budi Akhlani, mahasiswi Prodi PAI semester VIII, yang turut hadir sebagai motivator.
“Selamat datang di kampus STAIHAS—kampus mewah; bukan megah dan wah, tapi mepet sawah. Ya, alhamdulillah, walaupun [dengan kondisi] kampus ‘mewah’ seperti ini, tapi bisa menampung semua aspirasi orang-orang Bekasi,” ungkap Karyoto dalam sambutannya kepada 22 orang peserta dari kalangan siswa SMA dan Aliyah kelas XII tersebut.
Salah satu aspirasi tersebut, menurut Karyoto, adalah bagaimana cara menumbuhkan kesadaran masyarakat Bekasi terhadap pentingnya mengenyam pendidikan, termasuk mendalami ilmu agama Islam. “Nah, bagi Anda [yang ingin] mencari ilmu dan mencari [ilmu agama] Islam, cukup ke STAIHAS,” tuturnya.
Pada kesempatan pertama, Annisa Budi Akhlani menyampaikan paparan tentang pentingnya mengubah pola pikir dalam menghadapi ujian nasional. Mahasiswa yang akrab disapa Ica itu menuturkan, ujian nasional (UN) bukan menjadi momok yang menakutkan. UN, lanjut Ica, perlu dihadapi dengan persiapan dan pola pikir yang baik guna mendapatkan hasil yang maksimal.
“UN bukan momok yang menakutkan. Tapi perlu dihadapi dengan santai,” ujarnya. Tapi hal tersebut, kata Ica, bukan berarti tanpa persiapan belajar.
Selain itu, tutur Ica, yang perlu disiapkan selain belajar dalam menghadapi UN adalah kesiapan secara mental. “Itu dulu yang paling dasar untuk dibangun yaitu mental,” ungkap mahasiswi yang memiliki paras cantik ini.
Terlepas dari itu, sambung Ica, ada hal yang lebih penting yang perlu dilakukan setelah lulus dari sekolah, yaitu melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Pada prinsipnya, kata Ica, belajar memang bisa dilakukan di mana pun, pada siapapun dan bagaimanapun kondisinya.
“Tapi ketika teman-teman memilih melanjutkan ke perguruan tinggi, artinya teman-teman punya bonus: belajarnya lebih tersusun, sistematis, masif, kemudian ada yang mengarahkan,” ungkap Ica.
“Jadi, jangan pernah berhenti belajar,” tegas Ica sambil mengajak para peserta untuk mengucapkan kalimat itu bersama-sama.
Dalam kesempatan yang lain, Ahmad Yan Muharis memberikan motivasi dengan membagi pengalamannya saat menjadi seorang pekerja pabrik. Ia menceritakan bagaimana begitu melelahkannya bekerja sebagai buruh pabrik.
“Selesai pulang kerja, pengennya apa coba? Rebahan—tidur. Akhir pekan, kira-kira maunya gimana? Tidur juga,” ujar dosen lulusan Universitas Lampung ini.
Memilih bekerja setelah lulus sekolah, menurut Yan, dinilai menjadi pilihan yang sangat disayangkan. “Yakinkan bahwa ketika Anda memilih kerja, [itu] menjadi pilihan terburuk kalian,” tegas Yan kepada para peserta.

Yan berharap para peserta memiliki semangat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi selepas lulus dari sekolah. “Karena itu menjadi pilihan yang terbaik, mau di mana pun Anda kuliah,” katanya. Menurutnya, perguruan tinggi menjadi tempat lahirnya orang-orang hebat.
Lebih dari itu, lanjut Yan, dalam konteks agama Islam, Allah SWT juga menjanjikan akan mengangkat derajat orang-orang yang menuntut ilmu.
Untuk diketahui, SAMT merupakan kegiatan motivasi yang digagas STAIHAS dan HMP PAI untuk para siswa kelas XII dalam menghadapi ujian nasional. Para siswa dibimbing dan diarahkan serta diubah mindset untuk tidak takut dan khawatir dalam menghadapi ujian nasional. Selain itu, para siswa juga diberi motivasi agar memiliki semangat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. (sal)