Oleh: Siti Ropiah
Ramadhan merupakan bulan yang luar biasa. Bulan penuh berkah. Di dalamnya terdapat berbagai keutamaan. Namun selain keutamaan yang ada, Ramadhan bagiku merupakan hal yang dahsyat.
Dahsyat ketika banyak umat Islam dapat berlomba melaksanakan murattal Al-Qur’an hingga khatam. Bahkan ada yang beberapa kali khatam. Padahal di luar Ramadhan, jangankan khatam, membaca di setiap hari saja sudah luar biasa.
Dahsyat ketika banyak umat Islam yang dapat mengerjakan shalat sunah (tarawih) lebih dari dua rakaat. Padahal di luar Ramadhan hal ini sulit untuk dilakukan.
Dahsyat ketika banyak umat Islam yang dapat melaksanakan Tahajud, bahkan tak tertinggal satu malam pun. Sangat bertolakbelakang ketika di luar Bulan Ramadhan, Tahajud kerapkali tertinggal.
Dahsyat ketika banyak umat Islam yang dapat mendirikan sunah rawatib (qabliyah dan ba’diyah Isya). Padahal di luar Bulan Ramadhan hal itu seringkali diabaikan.
Dahsyat ketika umat Islam yang memiliki empati tinggi melihat penderitaan kaum papa, hingga infak, sedekah dan zakat ditunaikan.
Dahsyat ketika banyak umat Islam rela mengurangi tidur, bahkan tidak tidur demi menggapai Lailatul Qadar, sang primadona Ramadhan.
Dahsyat ketika banyak umat Islam berlomba meramaikan masjid untuk shalat (tarawih) atau i’tikaf. Padahal di luar Bulan Ramadhan sulit untuk lakukan hal itu.
Dahsyat ketika umat Islam dapat menahan makan dan minum satu bulan penuh. Padahal di luar Ramadhan, puasa satu kali dalam bulan sulit dilakukan. Konon lagi Senin Kamis. Terlebih Puasa Daud yang merupakan sebaik-baiknya puasa sunah.
Sejatinya Ramadhan Menciptakan Kedahsyatan Luar Biasa dalam Melaksanakan Ibadah
Salam Perindu Literasi
Please follow and like us: