Siapa yang meragukan besarnya cinta Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pada umatnya?. Terbukti sampai ajal menjelang pun yang dipikirkan hanyalah umatnya. Begitu besar cinta Rasulullah, sampai kita yang tak pernah bertemu pun mendapatkan doanya.
Bila begitu besar cinta Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pada umatnya, bagaimana dengan kita?. Bukti cinta pada sang rasul yang paling mudah untuk dilakukan itu dengan menyebut namanya. Itulah disebut dengan shalawat. Karenanya bershalawat pada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam merupakan keniscayaan. Bukankah Allah dan malaikat bershalawat pada Rasul. Seperti terukir dalam QS Al Ahzab:56. Hal ini buktikan bahwa shalawat merupakan hal yang dahsyat.
Kedahsyatan shalawat sebagai berikut:
Pertama, shalawat berfungsi sebagai syafa’at atau penolong di akhirat kelak.
“…فَمَنْ سألَ لِيَ الوَسِيْلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَفَاعَةَ»
“…Siapa yang memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafaat”. (HR. Muslim. Maktabah Syamilah, Sahih Muslim, juz.1, hlm.288, No.384. Lihat Sunan An-Nasa’i dan Sahih Ibnu Khuzaimah).
Kedua, shalawat berfungsi sebagai pelipagandaan pahala, penggugur dosa, dan pengangkat derajat.
مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً صلَّى اللَّهُ عليهِ عشرَ صلَواتٍ ، وحُطَّت عنهُ عشرُ خطيئاتٍ ، ورُفِعَت لَهُ عشرُ درجاتٍ
“Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula’.” (HR Nasa’i. Maktabah Syamilah, juz.3, hlm.50, No.1297. Lihat Musnad Ahmad, Mushannif Ibnu Abi Syaibah, Sunan Darimi, Shahih Ibnu Hibban dengan tidak menyebutkan mengangkat derajat).
Ketiga, sebagai pintu sampainya doa pada Allah.
إِنَّ الدُّعَاءَ مَوْقُوفٌ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ لا يَصْعَدُ مِنْهُ شَيْءٌ حَتَّى تُصَلِّيَ عَلَى نَبِيِّكَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم
“Sesungguhnya doa itu terkatung-katung antara langit dan bumi, dan tidak bisa naik, sampai dibacakan shalawat untuk Nabi kalian shallallahu alaihi wa sallam.” (HR. Turmudzi, Maktabah Syamilah, Sunan At Turmudzi, juz.2, hlm.356, No.486).
Keempat, akan bersama Rasul pada hari kiamat (berarti di surga).
أَوْلى النَّاسِ بِي يوْمَ الْقِيامةِ أَكْثَرُهُم عَليَّ صَلاَةً
“Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat itu yang paling banyak bershalawat”.(HR. Turmudzi, Maktabah Syamilah, Sunan Turmudzi, juz.2, hlm.354, No.484. Lihat Musnad Ibnu Abi Syaibah, Musnad Abi Ya’la, Shahih Ibnu Hibban, dan Musnad As-Syasi).
Begitu dahsyat shalawat dalam kehidupan seorang muslim. Masihkah tak mau meraihnya?.
Sejatinya Shalawat Membawa Kebaikan untuk Diri Sendiri
Please follow and like us: