Seringkali kita mendengar istilah maulid atau maulud untuk kelahiran Rasulullah SAW. Dua istilah di atas seringkali jadi tanya di hati. Mana yang benar di antara keduanya untuk menyatakan istilah kelahiran Nabi tercinta.
Secara kebahasaan istilah maulid dan maulud diambil dari kata dasar yang sama, yaitu walada yang artinya melahirkan. Hal ini dapat dilihat dalam amtsilatut tashrif
وَلَدَ يَلِدُ لِدَةً وَمَوْلِدًا فهو وَالِدٌ وذاك مَوْلُوْدٌ لِدْ لَاتَلِدْ مَوْلِدٌ مَوْلِدٌ مِيْلَادٌ
Posisi kata perkata tashrif di atas sebagai berikut:
وَلَدَ = fi’il madhi (melahirkan)
يَلِدُ = fi’il mudhari (melahirkan)
لِدَةً = Masdar ghairu min (kelahiran)
وَمَوْلِدًا = Masdar mim (kelahiran)
وَالِدٌ = isim fa’il (yang melahirkan)
مَوْلُوْدٌ = isim maf’ul (yang dilahirkan)
لِدْ = fi’il Amr (lahirkanlah)
لَاتَلِدْ = fi’il nahi (jangan lahirkan)
مَوْلِدٌ = isim makan (tempat melahirkan)
مَوْلِدٌ = isim zaman (waktu melahirkan)
مِيْلَادٌ = isim alat (alat melahirkan)
Berdasarkan tashrif di atas istilah maulid memiliki tiga posisi yaitu:
Pertama, berposisi sebagai isim masdar mim yang memiliki arti ‘kelahiran’
Kedua, berposisi sebagai isim zaman yang memiliki arti ‘waktu lahir’
Ketiga, berposisi sebagai isim makan yang memiliki arti ‘tempat lahir’
Sedangkan istilah maulud berposisi sebagai isim maf’ul yang memiliki arti ‘dilahirkan’.
Berdasarkan hal di atas, nampak jelas istilah yang lebih tepat digunakan adalah istilah maulid bukan maulud. Karena istilah maulud sudah bergeser dari makna sebenarnya.
Lalu bagaimana dengan istilah “milad”. Bila diteliti berdasarkan amtsilatut tashrif, istilah milad berposisi sebagai isim alat yang memiliki arti alat melahirkan. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh KH.Subhan dari Brebes. Namun banyak ulama yang menyatakan bahwa kata milad murodif (sinonim) dengan kata maulid. Berdasarkan hal itu, maka milad pun layak digunakan untuk istilah hari lahir.
Kemudian dari ketiga kata tersebut mana yang layak digunakan untuk Rasulullah SAW?. Masyarakat Kristen Arab menyebut Hari Natal untuk Yesus Kristus dengan Idul Milad Al-Majid (Hari Kelahiran yang Agung), sebagaimana disampaikan oleh H.M. Guntur Ramli dalam psi.id. Kemudian kata milad pun berkembang menjadi istilah yang digunakan untuk kelahiran seseorang atau suatu lembaga. Walaupun sebenarnya kata milad pun dipakai untuk Rasulullah Saw, sebagaimana
بَابُ مَا جَاءَ فِي مِيلاَدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Bab tentang kelahiran Nabi SAW”. Hal ini dapat dilihat dalam Maktabah Syamilah dalam kitab Ma’arij Al qubul bisyarhi salmil wushul, Juz 3, hlm.1052.
Sedangkan kata maulid digunakan khusus untuk kelahiran manusia paling mulia di muka bumi ini, yaitu Rasullullah SAW.
Sejatinya Memahami Sesuatu Secara Komprehensif Merupakan Suatu keniscayaan
Salam Perindu Literasi
Please follow and like us: